Nusajawa.id – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memprediksi jika puncak penyebaran Covid-19 varian Omicron di Indonesia akan segera tiba.
Prediksi itu bukan tanpa alasan. Ini mengacu pada kasus Covid-19 DKI Jakarta yang dalam empat hari ini menurun signifikan.
Belajar dari pola gelombang Delta tahun lalu, wilayah-wilayah luar Jawa Bali baru akan mengalami kenaikan kasus ketika wilayah Jawa-Bali, termasuk DKI Jakarta, mengalami penurunan.
“Kita memperkirakan 60-70 persen kasus dari DKI Jakarta dan DKI Jakarta terjadi penurunan, maka kemungkinan kita sudah mendekati puncak kasus Omicron ini,” terang juru bicara vaksinasi Covid-19 Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi.
Mengingat puncak Covid-19 varian Omicron kian dekat, ia mengimbau pada seluruh masyarakat untuk tetap waspada.
“Kita tetap harus waspada. Bagaimanapun juga, puncak kasus itu sangat tergantung dengan upaya-upaya yang kita lakukan. Termasuk upaya deteksi dini, kemudian protokol kesehatan kita. Ini yang menjadi catatan kita,” lanjutnya.
Diingatkan Nadia, penambahan kasus baru Covid-19 masih akan terjadi pada tiga hingga empat pekan ke depan, khususnya di luar wilayah Jawa-Bali.
Belajar dari pola gelombang varian Delta tahun lalu, peningkatan kasus Covid-19 secara signifikan baru terjadi di luar wilayah Jawa-Bali ketika wilayah Jawa-Bali mulai mengalami penurunan kasus.
“Penambahan kasus bisa terjadi karena saat ini memang cakupan kasus di Jawa-Bali itu sudah terlihat mulai terjadi peningkatan dan kita tahu, tiga sampai empat minggu kemudian peningkatan kasus akan terjadi di luar Jawa-Bali,” jelasnya.
“Dari varian Delta, tentunya artinya menjadi kewaspadaan kita kalau Jawa-Bali sudah ada tren penurunan kasus. Non Jawa-Bali seharusnya tetap memperkuat protokol kesehatan dan memastikan tracing betul-betul dilaksanakan,” tutup Nadia. (NJ/red)