Nusajawa.id – Marla, 21 tahun, mengaku merasa lebih rileks setelah mengikuti kelas meditasi di acara Spiritual Wellness Retreat di kawasan Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Perempuan asal Yogyakarta yang pertama kali mengikuti meditasi itu, merasa nyaman mengikuti jadwal acara yang diikuti oleh 41 peserta dengan beragam latar belakang.
“Saya sendiri dari Katolik. Jadi senang bisa mengenal meditasi dan yang ikut pun juga dari berbagai latar belakang. Meditasi begini bisa bikin jadi lebih rileks. Setiap habis meditasi rasanya plong dan lega,” terangnya saat dikonfirmasi Kamis (22/09)
Meditasi merupakan praktik relaksasi yang bisa dilakukan secara mandiri dan bisa dilatih oleh diri sendiri. Aktivitas memusatkan dan menjernihkan pikiran ini bertujuan untuk memanajemen stres, menenangkan diri dan mengurangi kecemasan dalam menghadapi tantangan di kehidupan sehari-hari.
Spiritual Wellness Retreat pertama kali digelar di pelataran Manohara Borobudur Study Center, kompleks Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur. Acara ini diikuti 41 peserta dari berbagai latar belakang identitas.
Acara hasil kerja sama Majelis Agama Buddha Mahanikaya (MBMI) bersama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko dan Sekolah Tinggi Agama Buddha Sriwijaya itu akan digelar rutin setiap malam bulan purnama. Meditasi bulan purnama yang pertama di Borobudur digelar Sabtu (17/09) malam lalu.
Angel, peserta lainnya, juga bisa rileks usai mengikuti meditasi. “Perasaan bisa rileks dan kayak merefresh kembali diri sendiri. Asal tahu tata cara, apalagi yang untuk yang pemula. Sebenarnya lumayan susah. Tapi asal rutin dan berlatih nanti pasti terasa impaknya,” terang Angel.
Sementara itu, Julia, 21 tahun, mengaku sangat terkesan dengan meditasi yang digelar di kawasan Candi Borobudur yang masih asri dan berada di kawasan yang jauh dari perkotaan.
“Candi Borobudur itu tempat sakral jadi memang ada banyak energi positif yang dirasakan untuk mencapai ketenangan. Terlebih didukung dengan udara yang bersih dan segar, membuag napas jadi enak,” terang Julia. saat dikonfirmasi Jum’at (23/09).
Lingkungan yang asri dan jauh dari kebisingan tentu membantu proses meditasi mencapai mindfulness secara optimal. Penggunaan panca indra secara menyeluruh dapat membantu Anda untuk fokus sehingga akan secara sadar melakukan hal tersebut.
“Lingkungan di sini sangat mendukung karena Candi Borobudur tempat yang sakral jadi memang ada banyak energi positif yang dirasakan meditasi ketenangan dan udaranya juga enak. Jadi napasnya juga enak,” lanjut Julia.
Di hari pertama, para peserta Spiritual Wellness Retreat datang ke Manohara Borobudur Study Center dan disambut hidangan khas, wedangan senget. Selanjutnya, mereka mendapat bimbingan awal meditasi di ruang Lalitavistara, Manohara Borobudur Study Center.
Keesokannya, para peserta menuju halaman utama Candi Borobudur untuk meditasi di menjelang terbit matahari. Udara pagi yang masih asri, sejuk berkat alam dan lingkungan yang terjaga di kawasan Borobudur, menjadi salah satu keunggulan kawasan ini untuk pengembangan wellness tourism di kawasan Jogjlosemar.
Di hari terakhir, mereka melakukan Rise & Shine Meditation di Bukit Dagi, kompleks TWC Borobudur. Di bukit yang terletak pada ketinggian 275 mdpl ini, peserta menikmati lanskap kawasan Borobudur dan pegunungan Menoreh di selatan yang diselimuti kabut tipis nan eksotik. Rangkaian Spiritual Wellness Retreat ini diakhiri dengan ritual bubble blowing sebagai bentuk merilis harapan tinggi untuk masa depan yang lebih baik. (NJ/red)